• Genre yang membingungkan dan penuh spekulasi.

  • Rule of Thumb: Pokoknya yang gak masuk akal deh.

  • [Mini Quiz] Cerita mana yang bergenre fantasi? 




Kalian tau gak sih, sebenarnya secara intuitif kalian pasti tau cerita bergenre fantasi itu seperti apa. Nanti kalian akan bilang kaya gini...

"Oooh, cerita yang ada sihir-sihirnya"
"Oooh, kalau ceritanya penuh dengan imajinasi liar dan gak mungkin ada di dunia nyata, berarti itu fantasi"
"Oooh, cerita yang latarnya kerajaan-kerajaan jaman dulu"
Dan seterusnya.

Tapi secara definitif, kalian tau ga sih cerita bergenre fantasi itu apa?
Yuk, kita bahas.





Fantasi adalah Cerita

Sebelum ke bahasan teori, coba perhatikan cerita-cerita berikut.

Cerita 1.

Vin adalah seorang bocah pencopet berumur 16 tahun di jalanan Kota Luthadel, ibukota Kekaisaran Final. Vin punya kemampuan aneh yang membuat dirinya bisa meningkatkan kekuatan fisik dan mentalnya setelah menelan metal jenis tertentu. Perjalanan Vin untuk menemukan jati dirinya dimulai bersama Kelsier, mentor Vin, dan kawanannya dalam sebuah misi untuk meruntuhkan Kekaisaran Final. 


Cerita 2.

Harry Dresden adalah seorang detektif swasta sekaligus penyihir profesional di Kota Chicago. Selain menangani kasus investigasi biasa, Kepolisian Chicago pun tidak jarang berkonsultasi pada Harry jika ada kasus yang dianggap mustahil dan di luar nalar.

Suatu hari, Harry yang saat itu sedang dalam masa percobaan dari Dewan Putih karena melanggar aturan sihir, mendapat panggilan dari Kepolisian Chicago untuk membantu menangani kasus pembunuhan aneh. Dua korban dibunuh secara mengerikan dengan cara dicabut jantungnya.

Harry yang sedang melakukan penyelidikan sadar bahwa Dewan Putih mencurigai dirinya sebagai tersangka utama. Karena itu, Harry harus berpacu dengan waktu untuk memecahkan kasus tersebut sekaligus membersihkan namanya di mata Dewan Putih.


Cerita 3.

Kerajaan Carthya berada di ambang perang sipil.  Raja Eckbert, istrinya Erin, dan Putra Mahkota Darius  terbunuh secara misterius, yang mengakibatkan vakum kekuasaan terbuka lebar, menunggu  diperebutkan oleh petinggi-petinggi kerajaan. Di sisi lain, Pangeran Muda Jaron pun hilang secara  misterius ketika mengunjungi kerajaan tetangga.

Sage adalah bocah yatim yang tertangkap tangan mencuri daging panggang, yang kemudian  diselamatkan oleh seorang bangsawan bernama Conner yang membantunya membayar ganti rugi.  Karena berhutang secara tidak langsung, Sage dipaksa menuruti kemauan bangsawan tersebut sampai  pada akhirnya Sage tahu apa rencana Conner sebenarnya.

Conner adalah salah satu petinggi kerajaan, seorang patriot yang tidak ingin Carthya terpecah karena  perang sipil. Oleh karena itu, Conner mengumpulkan empat bocah yang mempunyai kemiripan dengan  Pangeran Muda Jaron, yang kemudian akan diadu untuk memilih satu bocah menjadi Pangeran Jaron  palsu dengan tiga sisanya akan dieksekusi. 

Satu-satunya harapan Sage untuk bertahan hidup adalah dengan berhasil menjadi Pangeran Jaron palsu.


Setelah kalian membaca tiga ringkasan cerita di atas… Coba kalian tebak, Mana yang merupakan cerita bergenre fantasi? 

Jawabannya ada di bawah ini.

Yup, semuanya adalah cerita bergenre fantasi. Ketiganya adalah ringkasan dari novel-novel fantasi sebagai berikut:

Cerita 1: The Final Empire, Novel pertama dari Mistborn Series karya Brandon Sanderson.

Cerita 2: Storm Front, Novel pertama dari Dresden Files Series karya Jim Butcher.

Cerita 3: The False Prince, Novel pertama dari The Ascendance Series karya Jennifer A. Nielsen.



Gimana? Bener semua gak jawaban kalian?

Kalau kalian berhasil menjawab benar semua, artinya secara intuitif kalian sudah paham cerita bergenre fantasi itu seperti apa.

Nah, tapi kenapa sih tiga cerita di atas tergolong fantasi?




Fantasi itu Membingungkan

Fantasy: It's stuff with magic in it . . . While the core of the fantasy genre is clear enough, there is no succinct definition that encompasses it all.

- TV Tropes


Perlu kalian tahu…

Sejak awal kepopulerannya, fantasi itu merupakan genre yang sulit didefinisikan. Tiap ada yang mencoba memberikan definisi saklek, selalu ada karya yang mendobrak batasan-batasan yang ada tanpa kehilangan predikatnya sebagai karya bergenre fantasi.

Jadi mungkin kita bisa bayangkan fantasi seperti sebuah rumah besar, dengan material untuk membangun keseluruhan rumah kurang lebih sama, tapi dekorasi interior dari tiap ruangan bervariasi dengan sangat liar.

Kita secara intuitif bisa aja bilang bahwa fantasi itu karya yang punya elemen supernatural atau magic di dalamnya. 

Terus, gimana dengan The False Prince? Novel karya Jennifer A. Nielsen tersebut di dalamnya tidak ada sama sekali elemen supernatural atau magic.

Bagaimana dengan novel-novel bergenre horor yang punya elemen supernatural? Apa berarti horor sebenarnya sub-genre fantasi?

Atau kita mau bilang bahwa cerita fantasi harus berlatar di dunia yang murni hasil mengkhayal dari si penulis tanpa ada hubungan apapun dengan dunia nyata. 

Lalu bagaimana dengan The Storm Front karya Jim Butcher yang berlatar di Kota Chicago?

Seperti yang sudah digambarkan oleh perumpamaan fantasi sebagai rumah besar, ketika berbicara soal definisi dari fantasi, akan lebih tepat jika yang kita perhatikan adalah karakteristik umum dari fantasi.




Penuh dengan Spekulasi Liar

Fantasi adalah genre yang berada di bawah payung Super-genre Fiksi Spekulatif. Di mana semua karya fiksi spekulatif  mempunyai latar bertentangan dengan realita yang ada. Cerita-cerita fiksi spekulatif di antaranya adalah:

  • Cerita yang mempunyai latar di masa depan.
  • Cerita yang berlatar di masa lalu, tapi bertentangan dengan fakta sejarah atau arkeologi yang ada.
  • Cerita yang berlatar bukan di dunia kita. Entah itu planet lain, galaksi lain, dimensi lain, atau malah murni dunia khayalan.
  • Cerita yang latarnya mempunyai elemen-elemen bertentangan dengan hukum alam yang telah diketahui saat ini.

Nah, empat hal di atas adalah kategori luas yang bisa aja termasuk ke fiksi spekulatif lain selain fantasi, seperti science fiction.

Lalu, khusus untuk fiksi spekulatif fantasi ini seperti apa?

Ada tiga karakteristik umum yang bisa kita perhatikan:

  1. Dunia fiksi -> yang menjadi latar, punya cakupan yang luas dari segi koneksinya dengan dunia nyata. Mulai dari koneksi  sekedar nama seperti Kota Chicago tapi penuh dengan hal-hal berbau sihir, sampai tak ada hubungannya sama sekali dengan  dunia nyata seperti Kekaisaran Final. Di dunia fiksi ini, penghuninya bisa cuma manusia, dan bisa juga disertai tipikal ras fantasi lain seperti Elves, Dwarves, Orcs,  dan lain-lain.
  2. Suasana pedesaan ->  dengan latar zaman dahulu seperti Abad Pertengahan, Periode Klasik, dan seterusnya yang berkesan rustic adalah hal umum dalam cerita fantasi. Selain latar tempat yang penuh dengan arsitektur rustic kayu dan batu, cerita fantasi secara aktif ataupun pasif menerangkan bagaimana sederhananya kehidupan saat itu.
  3. Kekuatan supernatural -> atau lebih mudahnya kita sebut magic, hampir selalu ada dalam cerita fantasi. Mulai dari magic  yang fungsional seperti pengendalian elemen-elemen alam, sampai magic yang hanya sebagai latar seperti kastil yang  melayang puluhan meter di atas tanah. Kehadiran magic dalam fantasi sangat bervariasi, mulai dari sekadar legenda sampai menjadi bagian dari keseharian di  kehidupan penduduk dunia tersebut.

Sekarang mari kita analisa tiga contoh cerita fantasi yang baru saja kita bahas di atas.


The Final Empire

Berlatar di Kota Luthadel, Kekaisaran Final. Murni khayalan penulis. 
>> Dunia fiksi ()

Vin bisa meningkatkan kemampuan fisik dan mentalnya dengan menelan metal jenis tertentu. 
>> Magic () 

Kekaisaran Final berlatar menyerupai kerajaan umum di abad pertengahan. 
>> Suasana pedesaan ()

Sangat jelas bahwa The Final Empire masuk ke dalam kategori fantasi.


The Storm Front


Berlatar di Kota Chicago modern tapi penuh dengan hal-hal supernatural dan ras lain seperti vampire.
>> Dunia fiksi ()

Magic merupakan hal umum untuk para penggunanya, tapi manusia biasa tidak mengetahui akan keberadaannya.
>> Magic ()

Kota Chicago modern.
>> Suasana pedesaan (X)

Walau tidak ada suasana pedesaan, The Storm Front masuk ke dalam kategori fantasi. Lebih tepatnya masuk ke sub-genre Urban Fantasy.


The False Prince

Berlatar di Kerajaan Carthya, murni khayalan penulis.
>> Dunia fiksi ()

Tidak ada magic sama sekali.
>> Magic (X)

Kerajaan Carthya berlatar di abad pertengah dengan sistem feodal.
>> Suasana pedesaan ()

Dengan tidak adanya magic sekalipun, The False Prince masih tergolong fantasi. Dengan sub-genre Low Fantasy.


Nah, gimana temen-temen? Agak ribet kah buat kalian? 

Kalau iya, pake aturan jempol aja deh…




The Rule of Thumb (Aturan Praktis)

Gampangnya, ketika suatu cerita punya elemen-elemen yang berada di luar nalar, entah itu dunianya, makhluk-makhluk di dalamnya, atau hukum alamnya…

Tapi... Bukan disebabkan oleh teknologi apapun. Dan, tidak ada maksud untuk menakut-nakuti.

Itu adalah cerita fantasi.

Jadi, begitulah ya temen-temen. 

Fantasi memang genre yang sulit didefinisikan. Tapi, dari sini sudah mulai paham, kan, apa itu fantasi? Atau setidaknya sudah ada gambaran mengenai fantasi itu sebenarnya seperti apa. 

Nah, kalau masih belum puas dengan bahasan ini, nanti kita gali lebih dalam soal fantasi di post-post selanjutnya.


Stay Tuned!